SMAKENSA Horror Story

Oleh : Gita Vidi M., Refi Aulia, Tiara Agustina – XAP2 SMKN1 smakensaSamarinda

Hai guys , sebelumnya gue mau cerita beberapa cerita yang patut diceritakan dan yang harus diceritakan, “apaan sih”.  Ada beberapa cerita horror yang pengen gue ceritain ke lu semua sekaligus pengen nakut-nakutin lu semua yang ngebaca ataupun ngedengar ni cerita yang sebenarnya ga perlu diceritain,  ini rahasia loh!. Rahasia jangan diceritain ke siapapun, loh.

Oke lanjut, di sekolah gue , “SMKN 1 SAMARINDA” yang mewahnya nauzubillah, yang terkenal sejagat raya, ga bakalan nyangka kalau di sini banyak makhluk-makhluk yang kasat mata dan katanya oh katanya banyak kejadian-kejadian yang udah kejadian disini dan sudah banyak yang ngerasain kejadian tersebut. Menurut survey yang telah dilakukan, hasil survey mengatakan bahwa para makhluk ini sudah lama bersemayam di sekolah ini.

Berbagai lokasi di sekolah, mulai dari tangga kelas, tempat nongkrong, toilet, ruang kelas, lab sekolah, perpustakaan, ruang serbaguna maupun ruang guru masing-masing memiliki penunggu yang berbeda-beda. Contohnya seperti ada sesosok wanita yang sering menampakan dirinya di dalam ruang kelas 10 AP 1 dan tangga kelas AP. Walaupun tidak banyak yang menyadari itu semua, tapi gue sadar gue menyadarinya dan lu semua harus menyadarinya. Tapi terserah lu mau menyadari atau enggak.

Next, di kelas lain yang sering muncul itu dikelas 10 & 11 TKJ, sesosok wanita memakai baju batik SMEA 1 SAMARINDA (sebelum nama sekolah ini berganti nama menjadi SMKN 1 SAMARINDA) dia gunain rok pendek hitam yang memiliki rambut panjang terurai. Konon katanya dia sering menampakkan diri di belakang bangunan kantin yang baru (yang sebelumnya tanah tersebut bekas toilet sekolah) selain itu terdapat juga sesosok anak lelaki yang sering bermain dikedua kelas tersebut, “kok gue jadi merinding yak”.

Oke lanjut aja dah, kelas selanjutnya yang sebelumnya lu semua ga tau, di  kelas 10 MM terdapat sesosok makhluk hitam besar, badannya lentur seperti karet yang menempel di langit-langit kelas tersebut tanpa lu menyadarinya. Karena itu, kelas itu tampak gelap walaupun sudah diberi penerangan. Kelas selanjutnya yaitu 10 PPL 2, di belakang ruang kelas ini bagian sebelah kiri pojok terdapat sesosok laki-laki tinggi besar yang bersemayam di tempat itu. Karena kelas itu sudah menjadi rumah sekaligus sarang baginya. Tempat selanjutnya ialah toilet samping lab AP yang jarang sekali digunain malah toilet tersebut menjadi sarang sesosok nenek tua yang sering berdiri di pojok pintu toilet tersebut. Tangga menuju toilet ini pun juga sering dijadikan tempat bermain para makhluk tersebut.

Next location is,  tempat nongkrong favorit anak ”Smakensa” yaitu di bawah dua pohon beringin yang tempatnya adem , strategis , dan memiliki banyak fungsi. Tanpa disadari di masing-masing pohon yang bersampingan itu ada penunggunya yang berbeda beda. Pohon yang disebelah kanan dihuni lelaki tinggi besar sekali yang nongkrong di atas, nih kalau mau gue kasih tahu lu pade jangan sering mendongak ke atas kalau lagi di bawah pohon beringin tersebut, jangan-jangan lu dipelototi dan diludahi. Kalau lu kena ludahnya bisa menimbulkan luka terbakar dan dokter manapun nggak mampu menyembuhkan.  Pohon  yang di sebelah kiri dihuni gadis cantik berambut merah panjang membara tapi jalannya ngesot, cuma yang gue denger sekarang udah pindah.

Di awal tahun 2000an, SMK 1 pernah dihebohkan dengan cerita mengenai meninggalnya seorang wakar yang masih lengkap dengan peralatan ronda malamnya yang sudah terbujur kaku dihalte SMK 1 dan di temukan warga sekitar pukul 5 pagi dengan keadaan senter masih menyala ditangannya.

Beberapa tahun sebelumnya, SMK 1 juga memiliki agenda tahunan, yang sering terjadi mendekati HUT sekolah ini. Kejadian yang sering terjadi adalah kesurupan massal yang diakibatkan ulah siswa smk 1 sendiri. Tetapi, di tahun 2015 agak sedikit berbeda dari tahun sebelumnya. Para siswa sudah nggak kesurupan massal lagi.

Konon kejadian yang sering terjadi dulu ketika gue belum lahir, yaitu kesurupan dan kejadian yang aneh-aneh yang menimpa siswa-siswa SMK 1 yang tepatnya di depan pintu gerbang sekolah. Perlu diketahui pintu gerbang SMK 1 dulu letaknya di tengah,  memang banyak penunggunya. Adanya pintu gerbang di tengah membuat sekolah itu berposisi tusuk sate, pantesan banyak kejadian yang nggak masuk akal. Tapi sekarang pintu gerbangnya udah dipindah di sebelah kanan kok, yang pintu gerbang dulu dah ditutup dijadikan plang nama sekolah.

Walaupun makhluk kasat mata, setan atau hantulah kalau lu menyebutnya bukan berarti mereka nggak punya takut, loh. Konon para makhluk ini paling takut pada seseorang di sekolah gue yaitu pak guru Valah. Ini bukan karena pak guru Valah wajahnya lebih serem dari para hantu, bukan. Eh, beliau itu orangnya sudah seumuran kakek gue, rambutnya perak semua cuman memang wajahnya kelihatan lebih mudah dari usianya. Wajahnya masih terlihat garis ketampanannya. Beliau itu guru mata pelajaran Simulasi Digital gue tapi punya kelebihan pada hal-hal gaib semacam ini, tapi beliau tidak mau disebut orang pintar, paranormal atau dukun. Ya pak Guru Valah  aja  orang Samarinda menyebutnya. Itu para  setan dan hantu pada lari terbirit-birit kalau berpapasan dengan beliau.

Nah tahu nggak guys, yang tadi gue ceritain tentang makhluk penunggu pohon beringin di  sebelah kiri yang gue bilang udah pindah itu. Itu gadis memang diusir oleh pak guru Valah, gara-garanye nih dia sedang nyelakai salah satu anak basket. Ini dimulai ketika anak basket habis latihan basket pas jam Maghrib mipisin pohon beringin. Lha, rumah gadis ngesot berambut merah panjang membara itu ya di pangkal pohon tersebut. Rupanya ia marah karena dia dipipisin anak tersebut, harga dirinya sebagai hantu jatuh, ini betul-betul bullying. Pelecehan terhadap harkat martabat. Akhirnya anunya anak basket tersebut  dibetot.

Sampai di rumah, anunya anak itu membengkak, besar dan semakin besar. Ih, hampir meletus. Sakit?, tentu saja sakitnya bukan main. Badannya demam berkepanjangan dan menggigil kedinginan. Ini memang aneh, bayangkan badan demam tapi dia kedinginan. Keringatnya keluar sebiji-biji jagung, muka pucat pasi, mata merah membara, bernapas sulit sekali, apalagi makan, nggak doyan lagi, pokoknya badannya mulai menyusut deh. Dibawa ke rumah sakit, dokter malah bingung karena tidak ditemukan penyebab penyakitnya, paling cuma dikasih antibiotik dan pereda rasa sakit. Sudah dua bulanan ini diupayakan ke orang pintar, mulai dari dukun kampung sampai kyai, mulai dari Samarinda, Tenggarong, PaserBelengkong, Sepaku, Sangasanga, Sangatta, Balikpapan, Berau, tanjung Selor, Nunukan dan Tarakan  sampai ke pedalaman daerah sungai Kayan tapi belum ada kemajuan.

Untung orang tuanye gue kasih tahu bahwa pak guru gue mungkin bisa membantu, gue kasihan, orang tuanye lama-lama bisa jatuh miskin kalau membawa berobat anaknya ke sana-ke mari. Ternyata benar juga, hanya ketemu pak guru Valah sekitar satu jam saja di rumahnya, ya satu jamlah,  ehm … lebih 60 menit sih, langsung sembuh. Anunya kembali ke semula, suhu badan normal, anaknya malah senyum-senyum nggak peringisan kayak kemarin-kemarin.

Pak guru Valah marah bukan kepayang, ternyata salah satu siswanya dicelakai oleh gadis berambut merah panjang membara. Dihajarnya habis-habisan sampai babak belur, bahkan jalan ngesotpun tidak mampu, sampai pingsan, bangun lagi, dihajar lagi. Mulai dari waktu Dhuhur sampai Ashar, wuih pokoknya hancur deh.

“Ampun, ampun pak guruvalah ….”, teriaknya, lu tahu nggak nih teriakan sampai kedengaran di Tenggarong cuma orang biasa nggak bisa dengar.

“Ikam kuperbolehkan tinggal di sini, tapi tidak berterim kasih”, hardik pak guru Valah.

“Habis, ulun dipipisin oleh anak itu pak ai’, gadis itu membela diri.

“Aku tahu, tapi bukan begitu caranya. Sampai membuat celaka anak orang, … hampir mati lagi”, marah pak guru Valah sambil menjambak rambutnya lalu di putar-putar sampai hantu itu pusing sepuluh keliling.

“Iya pak guru, nggak ulun ulangi, kapok, kapok!”

Nah singkat cerita nih guys, makhluk gadis berambut merah panjang membara dipindah oleh pak guru Valah ke jembatan Mahakam. Beliau tidak tega mengusir tanpa memberikan solusi tempat tinggal. Cuma hati-hati buat lu-lu pade. Jangan suka pipis di jembatan Mahakam, pasalnya udah kejadian nih. Ada orang yang pipis di pagar jembatan. Orang tersebut kecebur ke sungai, mati. Di koran Samarinda Post dikabarkan seorang lelaki frustasi mati bunuh diri. Padahal sepengetahuan gue, dia tuh ditarik ke sungai Mahakam oleh hantu gadis berambut merah panjang membara. Gadis itu paling benci kalau ada orang pipis sembarangan, memangnya orang-orang tidak tahu apa bahwa dunia ini bukan hanya di huni oleh manusia, binatang dan tetumbuhan. Tapi makhluk-makhkuk kasat mata seperti dia juga banyak, dan jangan diingkari keberadaanya, hargai dan hormati tentunya.

Oke guys , cukup sekian info horror seputar sekolah gue, dan makasih banget sudah mau ngebaca cerita gue, sekali lagi cuma cerita gue. Apa ini benar apa bohong, gue sendiri nggak yakin. See you next time.

2 thoughts on “SMAKENSA Horror Story

Tinggalkan komentar